Pola
Kalimat Menyatakan Kesukaan (すき)
Pola : subjek + wa
+ kata benda + ga + sukidesu
Contoh : warashi wa itaria ryouri ga
sukidesu.
( saya suka masakan Italia)
Menyatakan kesukaan menggunakan
partikel ga ( が ) untuk benda. Sedangkan untuk
orang menggunakan partikel ni ( に ). Untuk kata kerja harus bentuk
kamus disertai dengan “koto ga..”.
Contoh : watashi wa eiga o miru koto
ga sukidesu.
( saya suka menonton film ).
Watashi wa takeshi ni sukidesu
( saya suka takeshi ).
Bentuk Tanya : kaneshiro wa
juzu ga sukidesuka?
Hai, sukidesu (+)
Iie, suki ja / dewa
arimasen (-)
Jika menyangkal gunakan “suki ja /
dewa arimasen”
れいぶん
A : anata wa taberu koto ga sukidesuka?
B : hai, sukidesu.
A : donna tabemono ga sukidesuka?
B : ramen desu
Pola
Kalimat Menyatakan Kemampuan Memahami
Pola : subjek + wa
+ kata benda + ga + wakarimasu / masen.
Contoh
: watashi wa eigo ga wakarimasu.
( saya mengerti bahasa inggris ).
watashi wa eigo ga sukoshi wakarimasu.
( saya mengerti sedikit bahasa inggris ).
watashi wa eigo ga yoku wakarimasu.
( saya sangat mengerti bahasa inggris ).
Bentuk negatif : watashi wa eigo ga
wakarimasen.
( saya tidak mengerti bahasa inggris ).
Bentuk Tanya : yamada-san wa judou
ga wakarimasuka?
Hai, wakarimasu (+)
Iie, wakarimasen (-)
Pola
Kalimat Menyatakan Alasan
Pola : subjek +
sebab + kara + akibat
Contoh : kyou wa kodomo
no tanjoubidesukara, hayaku kaerimasu.
( hari ini pulang cepat, karena anak saya ulang tahun ).
Untuk menyatakan alasan gunakan kara
(から)
dan untuk menanyakan alasan gunakan doshite (どして).
れいぶん
A : doshite kinou hayaku
kaerimashitaka?
B : watashi wa atama ga itai desu
kara
Kata
Kerja Akhiran-Te
Fungsi kata kerja berakhiran-te
adalah :
1. Sebagai kata kerja sambung yaitu
untuk menjelaskan beberapa aktivitas yang dilakukan secara berurutan dalam
waktu yang sama.
Contoh : watashi wa maiasa go-ji ni
okite abite. Roku-ji ni asagohan o tabete. Roku-ji han ni uchi o demasu.
2. Menyatakan setelah dengan pola :
kata kerja te + kara. te-kara digunakan untuk kegiatan yang hanya
berhenti dan tidak terus menerus.
Contoh : abite kara asagohan o
tabemasu
3. Menyatakan sebelum dengan pola :
kata kerja bentuk kamus + mae ni + kata kerja.
Contoh : terebi o miru mae ni
tabemasu.
- Larangan (~ te wa ikemasen)
koko de shashin o totte wa ikimasen
koko de tabete wa ikimasen
ima kaette wa ikimasen
jisho o tsukatte wa ikimasen
koko de tabete wa ikimasen
ima kaette wa ikimasen
jisho o tsukatte wa ikimasen
- Setelah ~, melakukan ~ (~ te kara, ~)
Daigaku o detekara, chichino kaisha
de hatarakimasu
Kaisha o yametekara, nanio shimasuka
6. Menggabungkan
2 kata kerja atau lebih (~ te, ~te, )
Toshokan e itte, hon o karate,
sorekara tomodachini aimashita
Depato e itte, kaimonoshite,
sorekara eiga o mimasu
Niponbashikara chikatetsu ni note,
osakaeki de JR ni norikaete, koshien de orimasu
Contoh percakapan:
A : kinowa dokoka ikimashitaka ?
B : ee, kyouto e ikimashita.
A : soudesuka. Kyoutoe itte, nanio
shimashitaka ?
B : tomodachini ate, shokujinshite,
sorekara isshoni otera o mimashita.
Pola
Kalimat Menyatakan Keberadaan
Contoh
: asoko ni satou-san ga imasu
( disana ada satou )
Tsukue no ueni shashin ga arimasu
( diatas meja ada foto )
Imasu / arimasu digunakan untuk
menjelaskan keberadaan suatu benda / orang, bukan untuk menjelaskan letak atau
posisi. Pada imasu / arimasu memakai partikel “ga”. Untuk benda manusia &
hewan gunakan imasu, sedangkan benda mati (termasuk pohon) gunakan arimasu.
れいぶん
1. A : niwa ni dare ga imasuka?
B :
daremo imasen. Neko ga imasu.
2. A : sumimasen. Denwa wa arimasenka?
B : denwa desuka. Ano ichiban ueno
tanadesu.
A : doumo.
Pola
Kalimat Menyatakan Letak / Posisi
Contoh
: kazoku wa shizuoka ni imasu
( keluarga saya ada di shizuoka )
kissaten no tonari ni kouen ga arimasu
( disebelah kafe ada taman )
Sama seperti menyatakan keberadaan
(menggunakan imasu / arimasu) bedanya pada penggunaan partikel. Untuk menyatakan
letak / posisi gunakan partikel “ni” dan benda harus diletakkan di awal
kalimat.
れいぶん
1. A : kono chikaku ni denwa ga
arimasuka?
B :
hai, asoko ni arimasu.
2. A : koyuki-san wa doko ni
imasuka?
B : kaigishitsu ni imasu
3. A : anou, chikaku ni yuubinkyouku ga
arimasuka?\
B : ee, asoko ni takai biru ga
arimasune.
Ano
tonaridesu.
A : wakarimashita. Doumo.
4. A: sumimasen, Mirasan wa imasuka ?
B: iie, kaigishitsuni imasu.
A: soudesuka, doumo.
Contoh percakapan:
A: Sumimasen, yuubinkyoku wa doko desu ka.
B: Tsugi no shingou o migi ni magatte, sonomama yaku 50 meetoru
susunde kudasai. Hidarite-ni atarashii eigakan ga miemasu. Yuubinkyoku wa sono
eigakan no mukai ni arimasu.
A: Arigatou gozaimashita.
Pola
Kalimat Menyatakan Bilangan
Contoh : kaigishitsu ni teburu ga
nanatsu arimasu.
( di ruang rapat ada 7 meja )
Watashi wa nihon ni ichinen imasu.
(saya tinggal di Jepang selama 1 tahun )
Partikel yang digunakan untuk menyatakan
bilangan adalah “ni”. Untuk menanyakan orang gunakan “nin” seperti “iku / nan
nin? (berapa orang?)”. dalam menghitung benda terjadi perubahan pada angka.
Untuk menghitung benda maka penyebutan angka berubah,
misalnya : Satu / ichi berubah menjadi hitotsu. Untuk orang
“tsu” berubah menjadi “ri” contoh : hitori, futari. Sedangkan “dai” digunakan
untuk kata bantu bilangan seperti mesin, mobil, dll.
Kata bantu bilangan untuk benda
berbentuk helai / lembar seperti kertas, perangko, gunakan “mai”. Dan untuk
pengulangan (seperti 3 kali, 2 kali) gunakan “kai” contoh : 1 kali (ikkai), 8
kali (hakkai).
れいぶん
1. A : gakusei wa iku nin imasuka?
B :
ju-go nin imasu.
2. A : ringgo o ikutsu kaimashitaka?
B : yotsu kaimashita.
3. A : kazoku wa nan nin desuka?
B : gonindesu. Ryoushinto aneto
aniga imasu.
4. A : ishukan ni nan kai tenisu o
shimasuka?
B : nikai gurai shimasu.
5. A : ryou ni jitensha ga nan dai
arimasuka?
B : godai arimasu.
6. A : kippu o nan mai kaimasuka?
B : nimai kaimasu.
Contoh percakapan:
Kore,
Onegaishimasu
Kanrinin
: ii tenkidesune. Odekakedesuka ?
Toni
: ee, chotto yubinkyoku made.
Kanrinin
: soudesuka. Itte irasshai.
Toni
: itte mairimasu.
………………………………………..
Toni
: kore, sokutatsu de onegaishimasu.
Yubinkyokuin : hai,
otsutorariadesune. 370en desu.
Toni
: sorekara kono nimotsumo onegaishimasu.
Yubinkyokuin :
funabindesuka, koukubindesuka ?
Toni
: funabinwa ikuradesuka ?
Yubinkyokuin
: 500endesu.
Toni
: donokurai kakarimasuka ?
Yubinkyokuin
: 1 kagetsuguraidesu.
Toni
: Ja, funabinde onegaishimasu.
Pola
Kalimat Bentuk Lampau & Perbandingan
Contoh : kinou wa amedeshita
(kemarin baru saja hujan)
Kinou wa samuikattadesu
(kemarin udaranya dingin)
Hokkaidou wa Kyushu yori ooidesu
(Hokkaidou lebih besar dari Kyushu)
Watashi wa ichinen natsu ga ichiban sukidesu.
(dalam satu tahun saya paling suka musim panas)
Bentuk lampau berubah menjadi
“deshita”. Kata sifat yang berakhiran-i menjadi bentuk lampau maka huruf “i”
diganti dengan “katta”.
Untuk menunjukkan perbandingan
antara 2 hal / benda gunakan “yori”. Sedangkan untuk benda yang “paling / tidak
ada tandingannya ” gunakan ichiban.
れいぶん
1. A : kyouto wa shizukadesutaka?
B :
iie, shizuka ja arimasendeshita.
2. A : ryokou wa tanoshikattadesuka?
B : hai, totemo tanoshikattadesu.
3. A : Indonesia wa Singapura yori hito
ga ooidesuka?
B : hai, zutto ooidesu.
4. A : Hokkaidou wa itsu ga ichiban
iidesuka?
B : soudesune.
ichigatsu ga ichiban iidesuyo.
Fuyu
no sakana wa oishiidesu.
Hal
Yang Paling Diinginkan
Pola : kata benda + ga + hoshiidesu
/ hoshikunaidesu
Contoh : watashi wa pasokon ga
hoshiidesu
(saya ingin komputer)
Riko-san wa kohi ga hoshikunaidesu
(Riko tidak ingin kopi)
Menyatakan hal yang paling
diinginkan gunakan hoshiidesu. Untuk kata kerja maka polanya adalah : kata
kerja masu + tai / takunai, misalnya tabemasu maka berubah menjadi tabetai.
れいぶん
1. A : kono shumatsu wa nani o
shimasuka?
B :
kodomo to Koube e fune o mini ikimasu.
2. A : April-san ima nani ga ichiban
hoshiidesuka?
B : atarashi keitaidenwa hoshiidesu.
3. A : natsuyasumini doko e
ikitaidesuka?
B : Okinawa e ikitaidesu.
Contoh percakapan:
Betsubetsuni
Onegaishimasu
Yamada
: mou 12jidesuyo. Hirugohan o tabeni ikimasenka ?
Mira
: ee.
Yamada
: dokoe ikimasuka ?
Mira
: soudesune. Kyouwa nihonryouri ga tabetaidesune.
Yamada
: Ja, tsuruya e ikimashoo.
Miseno
hitu : gochumon wa ?
Mira
: watashiwa tenpurateshuku.
Yamada
: watashiwa gyoudon.
Misenihito
:tenpurateishyokuto gyoudon desune. Shosho
omarakudasai.
Misenohito
: 1680ende gozaimasu.
Mira
: sumimasen. Betsubetsuni onegaishimasu.
Misenohitu
: hai, tenpurateishokuwa 980, gyodonwa 700endesu.
Menyatakan
Perintah / Meminta Sesuatu
Contoh : chotto matte kudasai
(harap tunggu sebentar)
Chotto borupen o kashite kudasai
(maaf, tolong pinjam pulpennya)
Dalam penggunaan kalimat perintah
harus diakhiri dengan “kudasai” dan kata kerja berubah menjadi bentuk
berakhiran-te.
れいぶん
1. A : ano shatsu o misete kudasai
B :
hai, douzo
2. A : sumimasen.
B : hai.
A : chotto kono nimotsu o
mottekudasai
B : iidesuyo.
3. A : ano zasshi o mite kudasai
B : hai douzo.
Pola
yang menyatakan “boleh”
~temo ii menunjukkan
izin/persetujuan, dalam bahasa indo berarti "boleh~"
~temo ii dibentuk dari bentuk te + partikel mo yang menunjukkan arti "pun" lalu ditambah kata sifat "ii" yang berarti "oke, baik" , jadi kalau diterjemahkan biasa berarti "melakukan...pun boleh/oke"
pembentukannya:
Vte + mo + iidesu
kau => katte + mo ii => kattemo ii (boleh membeli)
iku => itte + mo ii => ittemo ii (boleh pergi)
nomu => nonde + mo ii => nondemo ii (boleh minum)
taberu => tabete + mo ii => tabetemo ii (boleh makan)
miru => mite + mo ii => mitemo ii (boleh nonton/lihat)
kuru => kite + mo ii => kitemo ii (boleh datang)
suru => shite + mo ii => shitemo ii (boleh melakukan)
dll
contoh:
koko de shashin o tottemo ii desu
boleh memotret disini
koko de tabetemo ii desu
boleh makan disini
ima kaettemo ii desu yo
sekarang (kamu) boleh pulang
jisho o tsukattemo ii desu
boleh menggunakan kamus
apabila dalam bentuk kalimat tanya, maka menunjukkan arti meminta persetujuan atau ijin dari lawan bicara.
~temo ii dibentuk dari bentuk te + partikel mo yang menunjukkan arti "pun" lalu ditambah kata sifat "ii" yang berarti "oke, baik" , jadi kalau diterjemahkan biasa berarti "melakukan...pun boleh/oke"
pembentukannya:
Vte + mo + iidesu
kau => katte + mo ii => kattemo ii (boleh membeli)
iku => itte + mo ii => ittemo ii (boleh pergi)
nomu => nonde + mo ii => nondemo ii (boleh minum)
taberu => tabete + mo ii => tabetemo ii (boleh makan)
miru => mite + mo ii => mitemo ii (boleh nonton/lihat)
kuru => kite + mo ii => kitemo ii (boleh datang)
suru => shite + mo ii => shitemo ii (boleh melakukan)
dll
contoh:
koko de shashin o tottemo ii desu
boleh memotret disini
koko de tabetemo ii desu
boleh makan disini
ima kaettemo ii desu yo
sekarang (kamu) boleh pulang
jisho o tsukattemo ii desu
boleh menggunakan kamus
apabila dalam bentuk kalimat tanya, maka menunjukkan arti meminta persetujuan atau ijin dari lawan bicara.
contoh:
kono jisho o karitemo ii desu ka
apakah boleh meminjam kamus ini?
pasokon o tsukattemo ii desu ka
apakah boleh menggunakan komputer?
terebi o keshitemo ii desu ka
apakah boleh mematikan televisi?
untuk jawabannya, tergantung si lawan bicara:
(?)kono jisho o karitemo ii desu ka
apakah boleh meminjam kamus ini?
(+)hai, douzo(ya silahkan) atau hai, karitemo ii desu yo(ya, boleh pinjam)
(-) iie, dame desu yo(tidak,tidak boleh) atau iie, karitewa ikemasen yo (tidak, tidak boleh pinjam)
kono jisho o karitemo ii desu ka
apakah boleh meminjam kamus ini?
pasokon o tsukattemo ii desu ka
apakah boleh menggunakan komputer?
terebi o keshitemo ii desu ka
apakah boleh mematikan televisi?
untuk jawabannya, tergantung si lawan bicara:
(?)kono jisho o karitemo ii desu ka
apakah boleh meminjam kamus ini?
(+)hai, douzo(ya silahkan) atau hai, karitemo ii desu yo(ya, boleh pinjam)
(-) iie, dame desu yo(tidak,tidak boleh) atau iie, karitewa ikemasen yo (tidak, tidak boleh pinjam)
Pola
yang menyatakan “tidak boleh”
Pembentukannya:
Vte + wa + ikimasen
Contoh:
koko de shashin o totte wa ikimasen
tidak boleh memotret disini
koko de tabete wa ikimasen
tidak boleh makan disini
ima kaette wa ikimasen
sekarang (kamu) tidak boleh pulang
tidak boleh memotret disini
koko de tabete wa ikimasen
tidak boleh makan disini
ima kaette wa ikimasen
sekarang (kamu) tidak boleh pulang
Kata
Kerja Bentuk Kamus
Kegunaan Kata Kerja Bentuk Kamus
- Bentuk informal dari ~ masu
Watashiwa ramen o tabemasu
Watashiwa juzu o nomimasu
- Menyatakan kebisaan/kemampuan (KK kamus + koto ga dekimasu)
Watashiwa kanji o yamu kotoga
dekimasu
Watashiwa jitensha ni noru kotoga
dekimasu
Denwa de hikouki no chiketsu o
yoyakusuru kotoga dekimasu
- Menyatakan pola ”sebelum ~, melakukan ~” (KK kamus + mae ni)
Neru maeni nikki o kakimasu
Taberu maeni daigaku e ikimasu
Benkyosuru maeni terebi o mimasu
Contoh percakapan:
A : shumi wa nandesuka ?
B : eiga o miru kotodesu.
A : donna eiga o mimasuka ?
B : yama no e desu.
A : soudesuka.
Kata
Kerja Bentuk ~ Ta
Kata kerja bentuk "ta"
adalah kata kerja yang berakhitan "ta" atau "nda". Apabila
kamu tau pembentukan kata kerja "te", maka materi ini akan sangat
mudah sekali.
Kegunaan bentuk “ta”
- Menyatakan Pengalaman. (KK ta + koto ga arimasu)
Sumo o mita kotoga arimasu
Hokaido e itta kotoga arimasu
Uma ni notta kotoga arimasu
- Menggabungkan 2 atau lebih kegiatan dalam satu kalimat. (KK tari, KK tari shimasu/shimashita)
Ryoko o shitari, ocha o naratari shitaidesu
Contoh percakapan :
A : atsuku narimashitane.
B : soudesune. Mo natsudesune.
A : kotoshiwa gehi oyogini
ikitaidesune.
B : ee.
Kata
Kerja Bentuk ~ Nai
Kata kerja bentuk "nai"
adalah kata kerja yang berakhiran "nai".
Kegunaan bentuk ~nai
- Menyatakan larangan. (KK nai + de kudasai)
Kokode shasin o toranaide kudasai
Obunaidesukara, sochira e ikanaide
kudasai
Kono siryoowa taisetsudesukara,
nakushinaide kudasai
Samuraidesukara, mado o okenaide
kudasai
Netsuga arimasukara, ofurani
hairinaide kudasai
- Menyatakan keharusan. (KK nakereba narimasen)
Pasupoto o misenakereba narimasen
Kodomono okane o harawanakereba
narimasen
- Menyatakan “tidak perlu”. (KK nakutemo ii desu)
Repotowa dasanakutemo iidesu
Tabenakutemo iidesu
Konakutemo iidesu
Ikanakutemo iidesu
0 komentar:
Posting Komentar